man, ocean, and computer..

Desentralisasi Pemerintahan

Sejak beberapa hari lalu banjir Jakarta, menimbulkan berbagai macam opini solusi, seperti biasa. Ada solusi yang saya anggap ‘ringan’ seperti deep tunnel dan proyek sudetan kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur ( BKT ). Dua solusi ‘ringan’ ini yang sekarang sedang mengemuka. Deep tunnel diklaim bisa menyelesaikan solusi gorong2 yang terlalu kecil sehingga bisa mengalirkan air ke sungai dan banjir kanal. Yang kedua, sudetan kali Ciliwung ke BKT juga dianggap mampu mengurangi banjir, karena berdasarkan temuan banjir beberapa hari lalu, ternyata tinggi muka air BKT masih sangat rendah, alias masih kosong, makanya mending air Ciliwung dialirkan ke BKT.

Nah, kalo dua solusi diatas tersebut dianggap ringan, lalu apa yang menurut saya solusi ‘berat’. Ya, opini ini selalu keluar setiap saat kita membicarakan masalah kota Jakarta yang kena banjir dan macet terus. Tak jarang, solusi ini keluar dari petinggi lembaga negara ataupun yang memiliki kewenangan. Karena solusi ini sudah diusulkan bahkan sejak zaman Presiden Suharto. Solusi ‘berat’ tersebut adalah memindah ibukota negara!

Solusi tersebut ( memindah ibukota negara ) sangatlah basi, menurut saya. Basi karena, pertama, tidak realistis secara biaya, waktu, dan ‘butterfly effect’ nya. Yang kedua, sepertinya para pejabat dan orang2 cuma ‘panas’ karena Malaysia bisa mindahin ibukota mereka, sementara kita tidak. Beda kondisi, bro. Jangan disamakan sama Malay. Tetapi, harus saya akui, apabila beneran bisa pindah, jelas masalah macet dan banjir sepertinya tidak ada lagi, karena permasalahan utama Jakarta adalah SUDAH TERLALU BANYAK ORANG. Banyak tempat sudah disurvei, tetapi selalu ada hambatan. Usulan tempat bertebaran, dari Jonggol yang dekat, Karawang, bahkan sampai Palangkaraya. Pfft.. Read the rest of this entry »

Filed under: Uncategorized, , ,